GRID COMPUTING
A. Pengertian Grid Computing
Grid
Computing atau Komputasi Grid merupakan salah satu dari tipe Komputasi Paralel,
adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer terpisah secara
geografis namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk Internet) untuk
memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi
terbuka, maka peluang untuk menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber
komputasi yang terpisah menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala
komputasi terdistribusi dapat ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi,
melintasi batas-batas domain administrasi yang ada.
Grid
computing merupakan salah satu jenis dari komputasi modern. Grid computing
adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang
berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dengan grid
computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan independen
akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis.
Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid computing berarti membangun
pusat komputasi data yang tangguh dengan struktur biaya variatif yang bias
disesuaikan dengan kebutuhan.
Grid
computing adalah model generasi selanjutnya untuk komputasi perusahaan berbasis
virtualisasi dan provisioning bagi setiap sumberdaya TI. Grid computing
menjanjikan peningkatan utilitas dan fleksibilitas yang lebih besar untuk
sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi.
B. Komponen-Komponen
Grid Computing
1. Gram
(Grid Resources Allocation & Management)
Komponen ini dibuat untuk mengatur
seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid.
Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung
dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan
penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut.
Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah
ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat
sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya
minimum.
2. RFT/GridFTP
(Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen ini dibuat agar pengguna dapat
mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah
tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja
berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan
komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat
data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada
pada komputer yang mengeksekusi.
3. MDS
(Monitoring and Discovery Service)
Komponen ini dibuat untuk memonitoring
proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang
timbul dengan segera. Sedangkan fungsi
disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi
beserta karakteristiknya.
4. GSI
(Grid Security Infrastructure)
Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem
komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan
teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang
tergabung dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat
diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem
keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup
proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi.
C. Prinsip Kerja Grid
Computing
Dua
prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi
yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan
provisioning.
1. Virtualisasi
Setiap
sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi)
dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen
(semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi
secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya
untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa
terlayani.
2. Provisioning
Ketika
konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di
belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian
dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing
berarti bahwa sistem menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen
seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.
D. Contoh Grid Computing
1) Scientific
Simulation
Komputasi grid
diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan simulasi
terhadap proses yang kompleks.
2) Medical Images
Penggunaan data grid
dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.
3) Computer-Aided Drug
Discovery (CADD)
Komputasi grid
digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular
Modeling Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).
4) Big Science
Data grid dan komputasi
grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang disponsori oleh
pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.
5) E-Learning
Komputasi grid membantu
membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran informasi
dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
6) Visualization
Komputasi grid
digunakan untuk membantu proses visualisasi perhitungan yang rumit.
7) Microprocessor
design
Komputasi grid membantu
untuk mengurangi microprocessor design cycle dan memudahkan design center untuk
membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada diMicroprocessor Design Group
at IBM Austin.
Sumber :
https://musthopz.wordpress.com/2013/10/10/cloud-computing-dan-grid-computing/
https://ismetsaja.wordpress.com/2011/04/08/tugas-softskill-grid-computing/
http://dinardc.blogspot.co.id/2016/03/pengantar-komputasi-grid.html
https://kucingkampung27.wordpress.com/grid-computing/
http://setyajidwi.blogspot.co.id/2015/05/komputasi-grid-grid-computing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar